Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Juli 2011

Hadiah Sang Ayah


Seorang pemuda sebentar lagi akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan. Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya.

Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Diapun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.

Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu. Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,... bukan sebuah kunci! Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alkitab yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas.

Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan alkitab ini untukku?"

Lalu dia membanting Alkitab itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.

Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas.

Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.

Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alkitab itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu.

Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Alkitab itu, ia membuka Alkitab tersebut dan mulai membalik-balik halamannya. Ayahnya menggaris dengan rapi sebuah ayat, Matius 7:11.

"Dan kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, masakan Bapa-mu yang di sorga tidak akan memberikan apa yang kamu minta kepada-Nya?"

Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alkitab itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.

Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati...



"HOW MANY TIMES DO WE MISS GOD'S BLESSINGS BECAUSE WE CAN'T SEE PAST OUR OWN DESIRES."



Sabtu, 09 Juli 2011

Games Werewolf

Werewolf adalah permainan sederhana yang bisa dipakai untuk grup yang besar (minimal tujuh orang). Peralatan yang dibutuhkan sangatlah sederaha, cukup sediakan kertas atau bisa memakai kartu remi. Permainan ini dilaksanakan dengan membuat lingkaran agar para pemain bisa melihat satu sama lain.

ROLE
Persiapan 
Kumpulkan sekelompok pemain. Ganjil adalah yang terbaik, meskipun tidak mutlak wajib. Harus ada setidaknya tujuh pemain; sembilan atau sebelas lebih baik.
Buat satu set kartu, satu untuk masing-masing pemain, dengan peran tertulis di masing-masing:
* Satu "Moderator"
* Dua "Werewolf"
* Satu "Peramal"
* Satu "Dokter"
* Semua sisanya "Warga Desa"

Kocok kartu/kertas yang ada pada moderator (semua orang mengambil secara acak kartu/kertas yang telah diisi nama-nama). Setelah setiap orang telah memegang kartu masing-masing, sekarang mereka telah memiliki identitas dan telah siap memulai pertandingan. (untuk membuat kondisi permainan lebih menyenangkan, para pemain bisa menganggap lingkaran pemain ini adalah sebuah desa, dan mereka bisa memperkenalkan diri mereka serta berpura-pura menjadi orang lain denga nama serta pekerjaannya *sangat menyenangkan*)

Dua pemain sekarang diam-diam adalah werewolves. Mereka mencoba untuk melakukan pembantaian diseluruh desa ini pada malam hari. Namun pada siang harinya semua orang adalah warga desa biasa, tetapi salah satu desa diam-diam memiliki Penglihatan Kedua, dan dapat mendeteksi keberadaan werewolf diantara mereka.


THE GAME: Malam Hari dan Siang Hari 
Permainan dimainkan pada dua sesi, malam hari dan siang hari.


Malam hari
Moderator memimpin permainan dengan mengatakan kepada para pemain bahwa hari sudah malam dan mereka harus menutup mata mereka . Mungkin bisa mengatakan pengantar seperti ini:
warga desa, hari telah malam, warga desa yang kelelahan kini mulai perlahan terlelap.”

Pada kondisi semua warga desa menutup matanya, moderator memanggil werewolf untuk membuka matanya, dengan mengatakan;
werewolf, buka mata kalian”

Moderator kemudian memerintahkan mereka secara diam-diam untuk memilih korbannya dengan menunjuk salah satu pemain. (dalam hal ini , para werewolf HARUS melakukannya setenang mungkin dan tidak berisik, agar gerakannya tidak diketahui teman disebelahnya yang berakibat dicurigai sebagai werewolf!).

Setelah menutup mata Werewolf, Moderator kemudian dapat memanggil Peramal, dengan mengatakan;
Peramal, buka matamu. Identitas siapa yang ingin kau ketahui?” (cara melakukannya juga sama sepeti yang dilakukan werewolf, kali ini agar tidak ketahuan dan dibunuh werewolf
Pada saat Peramal menunjuk seseorang untuk dilihatkan identitasnya, moderator bisa membuka kartu pemain yang ditunjuk dan memperlihatkannya kepada Peramal.
Cara lain yang dapat digunakan, ketika Peramal menunjuk target pemain yang ingin dibuka identitasnya, moderator bisa mengucapkan identitasnya langsung kepada Cenayang. Seperti “Dia werewolf!” atau” dia bukan werewolf”. Tentu saja ini bisa membuat para werewolf sedikit gemetar dengan pernyataan itu karena identitasnya diketahui oleh Peramal.


Setelah menutup mata Peramal, Moderator kemudian dapat memanggil Dokter dengan mengatakan;“Dokter, buka matamu. Seseorang telah terbunuh, apakah kau mau menyelamatkannya?” (Dokter hanya bisa menyembuhkan satu kali, setelah itu kembali menjadi warga biasa)
Jadi terserah Dokter mau apa tidak.
Siang hari 
Siang hari dapat dimulai ketika moderator mengatakan “Dan pagi hari telah menjelang, warga desa perlahan terbangun dari tidurnya. Kalian dapat membuka mata semua sekarang”.

Kemudian moderator menjelaskan semalam terjadi pembunuhan ketika mereka sedang terlelap tidur, “seseorang terbunuh semalam, dan ia adalah.....”. orang yang disebutkan namanya maka tidak mengikuti pertandingan lagi dan dapat mengawasi pertandingan diluar lingkaran DENGAN TIDAK BICARA DAN MEMBERIKAN PETUNJUK APAPUN. ini selalu dilakukan setiap sesi siang hari setelah pembunuhan terjadi.

Maka apa yang dilakukan warga desa selanjutnya adalah melakukan persidangan untuk menghakimi seseorang yang dicurigai sebagai werewolf. Disinilah warga desa saling tuding dan menentukan seseorang untuk mati dan pemain yang dipilih warga akan meninggalkan permainan seperti yang lainnya dengan menunjukkan identitasnya. Warga desa bisa menunjuk siapa saja, bisa saja yang ditunjuk adalah warga desa, werewolf, Dokter ataupun (ups) Peramal!!

Tidak ada pembatasan dalam hak bicara, pemain bisa mengatakan apa saja; kebenaran, mengalihkan arah pembicaraan, menuduh, membantah bahkan berbohong.

Permainan ini akan terus diulang prosesnya sampai salah satu pihak menang dengan kata lain semua pemain habis dibantai oleh werewolf ataupun dihakimi oleh masyarakat.

Ketentuan pemenang
Warga desa menang apabila membunuh semua werewolf. Begitupun sebaliknya.
Apabila berakhir dengan 2 warga desa dan 2 werewolf, maka pemenangnya adalah werewolf (analoginya, mereka akan berhadapan satu lawan satu).
Apabila berakhir denga 1 warga desa dan 2 werewolf, meka pemenangnya sudah tentu werewolf. Dan berlaku untuk sebaliknya.

Catatan:
Hanya jika tidak paham dengan jalan permaianan, werewolf hanya beraktivitas dimalam hari, dan pada siang hari dia adalah warga yang berpura-pura dan mencoba untuk menghindari tuduhan dengan cara apapun.

Peramal mencoba untuk mengungkapkan siapa werewolf (jika ia tahu siapa werewolf) tanpa terlihat terlalu mencurigakan serta menunjukkan identitasnya yang sesungguhnya agar tidak dibunuh werewolf dimalam harinya. 

Warga desa hanya bisa menebak siapa werewolf dengan melihat siapa yang terbunuh, apa yang terjadi di hari sebelumnya, mengikuti apa yang dikatakan pemain lainnya atau melihat kecurigaan alasan salah satu orang yang dicurigai. Menuduh bisa saja dicurigai, tidak menuduh malah bisa lebih dicurigai. Ikut memilih dalam hari pengadilan bisa dicurigai, tidak memilih pun bisa dicurigai pula. Bagaimanapun juga, Peramal mengetahui siapa pemain yang benar-benar jujur.

Beberapa Teknik menjadi moderator:

Moderator selalu berhati-hati ketika mengucapkan “werewolf, buka matamu” atau “Peramal, buka matamu” dengan mengucapkan langsung kearah orang tersebut. Karena bisa saja terdeteksi oleh pemain lain kearah mana moderator bicara dengan mendengarkan akustik dan arah suara (apalagi ketika terdengar werewolf pada saat moderator berbicara pada Peramal, sangat beresiko!).

Sangat penting untuk para pemain yang sudah mati agar tidak ikut bicara, agar permainan bisa berlangsung dengan nyaman, dan tugas moderatorlah yang mengusahakan agar permainan tetap menarik bagi pemain.

Usahakan apapun yang dilakukan selalu jangan memihak werewolf atau warga desa, jadilah moderator yang baik dengan menambah improvisasi permainan dan menciptakan jalan cerita yang selalu susah ditebak.

Moderator yang baik tahu kapan harus bicara dan tidak ikut larut dalam konflik didalam lingkaran permaianan, ia harus tetap menjaga kerahasiaan dan membuat permaian berjalan sehat.